Era Kompetisi Revolusi Industri 4.0, Kurikulum Perguruan Tinggi Diminta Adaptif
Cari Berita

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Era Kompetisi Revolusi Industri 4.0, Kurikulum Perguruan Tinggi Diminta Adaptif

Rabu, 11 September 2019

TuguKampus.com | Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menghimbau agar perguruan tinggi menyusun kurikulum dengan metode yang bermuatan adaptif dan mampu menyiapkan mahasiswanya agar  responsif dan survive agar siap menghadapi tantangan di luar dan diharapkan mampu menjadi pemenang di era kompetisi revolusi industri 4.0.


Kurikulum Perguruan Tinggi Diminta Adaptif

Hal tersebut diampaikan oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan SDM Kemnaker Aris Wahyudi saat menghadiri kegiatan "Kemnaker Menyapa" di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta Selasa (10/9).

"Generasi muda khususnya mahasiwa/i harus memiliki jiwa petarung, sikap optimistis, berpikir positif dan bekerja keras dalam menghadapi persaingan di masa mendatang"

Aris juga menjelaskan, bahwa di era revolusi industri ini, semuanya sudah serba digitalisasi dan digital disruption.

Keadaan tersebut, memang awalnya agak mengacaukan dan mengagetkan semua pihak, sebab mengakibatkan adanya beberapa jabatan/ pekerjaan mereka yang hilang.

Tapi lanjutnya, mahasiwa jangan terlalu khawatir, sebab nanti akan ada jenis-jenis pekerjaan baru. menurutnya,  yang penting terus meningkatkan segala kemampuannya agar tidak tergilas perkembangan teknologi dan informasi.

Selain itu, Aris Wahyudi memaparkan data BPS Februari 2019, angkatan kerja Indonesia saat ini berjumlah 136 juta orang dengan jumlah penganggur 6,82 juta orang (5,01 persen).

Untuk mempercepat penurunan angka pengangguran di daerah-daerah, pihak Kemnaker memperbanyak bursa kerja (jobfair) dengan melibatkan partisipasi Pemda, swasta, lembaga pendidikan dan stakeholder lainnya.

"Bahkan dalam kesempatan ini juga diadakan jobfair di bursa kerja khusua hasil kerja sama Kemnaker, Disnakertrans DIY dan bursa kerja khusus IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Semoga kegiatan ini bisa dimanfaatkan secara optimal oleh para pencari kerja maupun pemberi kerja di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya, "lanjutnya.

Berkenaan dengan kegiatan "Kemnaker Menyapa", Karo Humas Kemnaker Soes Hindharno mengatakan, "acara tersebut digelar untuk meningkatkan sosialisasi dan pelayanan informasi kegiatan, program kerja, kebijakan pemerintah di bidang ketenagakerjaan kepada civitas akademika dengan tujuan untuk mewujudkan kesadaran mahasiswa akan arti pentingnya pemahaman bidang ketenagakerjaan. "

Kegiatan "Kemnaker Menyapa" ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman civitas akademika dan kebijakan pemerintah khususnya di bidang ketenagakerjaan, " ujar Soes Hindharno.






Kegiatan sosialisasi ketenagakerjaan dengan lembaga non pemerintah ini dihadiri Staf Ahli Hubungan Kerja Sama Internasional, Suhartono; Pengantar Kerja Utama, Heri Sudarmanto; Direktur Persyaratan Kerja, Siti Junaedah; Direktur Bina Standarisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja, Sukiyo; dan 400 peserta yang berasal dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) dan civitas akademika UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Yudian Wahyudi berharap civitas akademika IAIN Sunan Kalijaga memanfaatkan program sosialisasi dan informasi Kemnaker secara sungguh-sungguh untuk mempersiapkan masa depan yang gemilang.

"Mudah-mudahan setelah ini banyak yg dapat informasi ketenagakerjaan yang bisa dimanfaaatkan secara optimal dan banyak yg dapat pekerjaaan di masa datang. Ini berkah namanya silaturrahmi," ujar Rektor.

Sumber : JPNN