Untuk Bantu Pertahanan, Menristekdikti Berharap Mahasiwa Ciptakan Robot
Cari Berita

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Untuk Bantu Pertahanan, Menristekdikti Berharap Mahasiwa Ciptakan Robot

Kamis, 03 Oktober 2019

TuguKampus.com - Mohamad Nasir , selaku Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi   berharap Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2019 dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa menjadi pencetus di bidang kedirgantaraan dan dapat mampu menciptakan paten bernilai komersial.


Untuk Bantu Pertahanan, Menristekdikti Berharap Mahasiwa Ciptakan Robot

Disamping itu, Menristekdikti itu juga berharap mahasiswa dapat menciptakan robot terbang tanpa awak atau drone yang bisa membantu pertahanan negara serta penanggulangan bencana.

"Saya berharap ini menghasilkan inventor baru, penemu baru dalam masalah robot terbang, karena teknologi menjadi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi masa depan. Apa hubungannya robot terbang dengan ekonomi? Orang bertanya itu. Contoh untuk di daerah perkebunan, bagaimana cara mengawasi kebun itu dengan baik. Tidak lagi dengan darat. Kalau di darat kita tidak tahu, dengan udara kita bisa melihat apa yang ada di darat," beber Nasir saat membuka KRTI 2019 di Rektorat Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Selasa (1/10) malam.
Baca Juga:

Dia berharap dari 42 perguruan tinggi yang ikut, ada teknologi drone untuk pertahanan negara dan penanggulangan bencana. Bagaimana robot terbang ini mampu mengamankan negara Indonesia dari segala serangan.

kemampuan robot tersebut, diharapkan dapat membantu penanggulangan bencana. baik bencana karena banjir, haze atau asap, atau karena gempa bumi.

Hal tersebut harus dilatih dengan baik. "Dengan pesawat tanpa awak, kita bisa deteksi lokasi bencana," ucapnya.

Rektor Unesa Nurhasan sebagai tuan rumah KRTI 2019 berharap even ini mendorong perguruan tinggi mengembangkan program studi yang mampu menghasilkan inovasi baru yang mendukung daya saing bangsa.

"Kontes Robot Terbang Indonesia ini merupakan ajang kompetisi kemampuan masing-masing perguruan tinggi untuk menunjukkan kepiawaian mahasiswa dalam merancang dan membuat serta memprogram robot-robot ciptaannya dalam kompetisi," tandas Nurhasan.

Seperti yang telah diketahui, KRTI yang ketujuh tahun ini akan berlangsung hingga 5 Oktober. Setidaknya, terdapat empat divisi lomba yang diselenggarakan, yakni
  1. Divisi Racing Plane (RP) yang diikuti oleh 24 perguruan tinggi, 
  2. Divisi Fixed-Wing (FW) diikuti 25 perguruan tinggi,
  3. Divisi Vertical Take-off and Landing (VTOL) diikuti 24 perguruan tinggi
  4. Divisi Technology Development (TD) diikuti 22 perguruan tinggi

Sumber : JPNN