IAI Al Qolam Gelar Workshop dan Bedah Buku Pendidikan Karya Dosen IAI Al Qolam
Cari Berita

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

IAI Al Qolam Gelar Workshop dan Bedah Buku Pendidikan Karya Dosen IAI Al Qolam

Kamis, 13 Februari 2020


[tugukampus] Sudah tidak diragukan lagi mutu dosen IAI Al qolam dari segi intelektualnya, tidak hanya berfokus pada nilai religius dalam bobot akademik, dapat dilihat dari beberapa hasil karya buku yang telah diterbitkan. pagi hari (pukul 08.30) di Auditorium dengan antusiasnya IAI Al qolam mengapresiasi beberapa karya buku dari dosen IAI Alqolam dengan dibantu oleh HMJ PAI dan HMJ PIAUD, kedua HMJ ini sengaja berkolaborasi guna menyambung tali sosial antar HMJ.


Workshop bertemakan Mempersiapkan SDM Dalam Mengembangkan Budaya Mutu Pendidikan bertujuan untuk memberikan wawasan pengetahuan utamnya dalam berliterasi dan membentuk karakter anak, begitu pemaparan dari ketua panitia dalam sambutannya. Workshop inj dihadiri oleh seluruh mahasiswa PAI/ PIAUD dan beberapa dosen IAI Al qolam, utamanya oleh warek 1 Dr. Abdurrahman SHI.M.Pd, KAPRODI PAI dan KAPRODI PIAUD bahkan juga dihadiri oleh kepala sekolah dan guru dari MTS,  SD, TK, PAUD, RA, KB se Kab. Malang.



Pembacaan rundown acara oleh MC Maulana Ahmad Adam dan Isnaini Fauzia dari mahasiswa PAI menjadi pembukaan dari susunan yang tertera. Dimana workshop tersebut di barengi dengan beberapa panggung hiburan lainnya, yakni pembacaan puisi oleh faris mahasiswa tadris Bahasa Indonesia dan musikalisasi puisi oleh Windhi dan Erma dari mahasiswa PIAUD.



Acara workshop dan bedah buku dari dosen IAI Al qolam Dr. Muhammad Husni M.P.d.I dengan karyanya “Strategi Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Budaya Mutu Akademik religius” dan Ratih Permata Sari M.Pd dengan judul “Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini” berjalan lancar, dimana acara bedah buku ini diisi dengan tanya jawab mengenai persoalan pembelajaran anak didik pda sesi akhir. Kedua judul buku ini merupakan sarana bagi seorang pendidik menjadi pendidik yang pandai juga cerdas, sebab pandai saja tidaklah cukup dalam mengembangkan bobot intelektual anak didik sehingga diperlukan cerdas dalam menyikapi persoalan anak didik agar terwujudlah anak didik berintelektual religius tutur bapak Muhammad Husni dalam workshop pagi itu.