Ramadhan adalah salah satu bulan
mulia dimana segala amal kebaikan akan dilipat gandakan dibulan ini pula
kita diwajibkan menjalankan ibadah puasa dimana kita diharuskan untuk menhan
lapar, haus dan maksiat-maksiat yang dapat menghilangkan kemurnian ibadah
puasa.
Tentunya kita sebagai orang muslim akan menjumpai bulan ramdhan ini disetiap tahunnya, namun tak jarang kita malah merasa berat untuk menjalani ibadah-ibadah yang ada di didalamnya mulai dari harus sahur, menahan lapar, mempertekun ibadah, terawih dll.
Lewat program kurma yang mengusung
tema “spirit marhaban ya ramadhan” gus Muhammad adib selaku rector 1 IAI
Alqolam memaparkan bahwa membangun spirit dalam menyambut ramadhan itu cukup
mudah yakni haruslah lewat bahagia dahulu
“ Bayangkan menyambut ramadhan ini
seperti menyambut seorang kekasih kalian akan merasa bahagia untuk menjumpai
dan susah bila telah terlewati. Dan gembiralah dalam menjalani setiap beribadah
dalam agama sehingga kita menjalani dengan riang gembira dan penih antusias/optimis
utamanya di momen yang begitu indah ini”, tambahnya
Beliu juga menekankan untuk kita
senantiasa bersyukur, bilamana onsep syukur ini telah terlaksan amaka secara
otomatis rasa bahagia akan muncul, “bersyukr untuk bahagia dan bahagia untuk
bersyukur” timpal pak armanda selaku pemandu acara
Ramdhan ini terlampau dengan masa
bila tiba kita akan merasakan kehilangan kesempatan yang mana semua telah tebuang sia-sia,
kita lupa bahwa tak semua akan mengalami keberuntungan seperti kita untuk
berjumpa dengan ramdhan.
Kekhususan
muallaf dalam berpuasa
Beliau menuturkan bahwa seorang muallaf itu diibaratkan seperti anak kecil yang baru belajar agama, dimana didalamnya tidak ada unsur penekanan dalam menjalankan syariat-syariat yang ditentukan. Seperti ibadah puasa ini meski sebenarnya puasa dapat diistilahkan dengan kata lain tapi terkadang muallaf akan merasa berat dalam menjalaninya jadi seperti dalam prinsip islam sendiri yakni islam tidak memberatkan bagi pemeluk-pemeluknya dalam menajalani ibadah maka seyignyanya muallaf pun demikiann.
Mereka diberi kebabasan dan keluesan
dalam menjalani ibadah puasa ini sebagai latihan tidak lagi kewajibaban dan tuntutan. Sehingga seorang
muallaf akan merasa termotivasi dan bahagia telah menemukan islam sebagai agama
yang nya.. dan kita sebagai sesama saudara
nya berusaha membangkitkan jiwa nya untuk tetap bersemangat dalam menjalani
setiap syariat barunya.
Kemakruhan dalam
berpuasa
1. menghindari hal-hal yang dapat berpotensi membatalkan
puasa
2. menghindari hal-hal yang dapat
merusak nilai kemurnian ibadah seprti ghibah dll