SPIRIT MARHABAN YA RAMADHAN
Cari Berita

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

SPIRIT MARHABAN YA RAMADHAN

Minggu, 18 April 2021

 



Ramadhan adalah salah satu bulan mulia dimana segala amal kebaikan akan dilipat gandakan dibulan ini pula kita diwajibkan menjalankan ibadah puasa dimana kita diharuskan untuk menhan lapar, haus dan maksiat-maksiat yang dapat menghilangkan kemurnian ibadah puasa.


Tentunya kita sebagai orang muslim akan menjumpai bulan ramdhan ini disetiap tahunnya, namun tak jarang kita malah merasa berat untuk menjalani ibadah-ibadah yang ada di didalamnya mulai dari harus sahur, menahan lapar, mempertekun ibadah, terawih dll.


Lewat program kurma yang mengusung tema “spirit marhaban ya ramadhan” gus Muhammad adib selaku rector 1 IAI Alqolam memaparkan bahwa membangun spirit dalam menyambut ramadhan itu cukup mudah yakni haruslah lewat bahagia dahulu

“ Bayangkan menyambut ramadhan ini seperti menyambut seorang kekasih kalian akan merasa bahagia untuk menjumpai dan susah bila telah terlewati. Dan gembiralah dalam menjalani setiap beribadah dalam agama sehingga kita menjalani dengan riang gembira dan penih antusias/optimis utamanya di momen yang begitu indah ini”, tambahnya

 

Beliu juga menekankan untuk kita senantiasa bersyukur, bilamana onsep syukur ini telah terlaksan amaka secara otomatis rasa bahagia akan muncul, “bersyukr untuk bahagia dan bahagia untuk bersyukur” timpal pak armanda selaku pemandu acara


Ramdhan ini terlampau dengan masa bila tiba kita akan merasakan kehilangan kesempatan yang mana semua telah tebuang sia-sia, kita lupa bahwa tak semua akan mengalami keberuntungan seperti kita untuk berjumpa dengan ramdhan.

 

Kekhususan muallaf dalam berpuasa

            Beliau menuturkan bahwa seorang muallaf itu diibaratkan seperti anak kecil yang baru belajar agama, dimana didalamnya tidak ada unsur penekanan dalam menjalankan syariat-syariat yang ditentukan. Seperti ibadah puasa ini meski sebenarnya puasa dapat diistilahkan dengan kata lain tapi terkadang muallaf akan merasa berat dalam menjalaninya jadi seperti dalam prinsip islam sendiri yakni islam tidak memberatkan bagi pemeluk-pemeluknya  dalam menajalani ibadah maka seyignyanya muallaf pun demikiann.

    Mereka diberi kebabasan dan keluesan dalam menjalani ibadah puasa ini sebagai latihan tidak lagi  kewajibaban dan tuntutan. Sehingga seorang muallaf akan merasa termotivasi dan bahagia telah menemukan islam sebagai agama yang  nya.. dan kita sebagai sesama saudara nya berusaha membangkitkan jiwa nya untuk tetap bersemangat dalam menjalani setiap syariat barunya.

 

Kemakruhan dalam berpuasa

1.  menghindari hal-hal yang dapat berpotensi membatalkan puasa

2. menghindari hal-hal yang dapat merusak nilai kemurnian ibadah seprti ghibah dll